TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata juga, Djoko Setijowarno, menjelaskan kronologis proyek MRT di antara dua gubernur Jakarta, Fauzi Bowo dan Joko Widodo. Dia menanggapi kecaman satu anggota tim Gubernur Anies Baswedan yang tidak terima dengan pernyataan Jokowi saat peresmian Minggu 24 Maret 2019 lalu.
Baca:
Tim Anies Protes Keras Klaim Jokowi Atas MRT Jakarta
Menurut Djoko yang juga anggota Masyarakat Transportasi Indonesia itu, percepatan pembangunan fisik infrastruktur MRT berjalan sejak pemerintahan Gubernur Jokowi. Dia menerangkan, Jokowi kembali melakukan pencanangan kembali pembangunan MRT pada 2013.
Djoko menilai, pembangunan kereta bawah tanah itu berjalan setelah groundbreaking oleh Jokowi tersebut. "Karena groundbreaking-nya Jokowi, alatnya sudah di situ semua di Dukuh Atas. Saya hadir pada saat itu," kata Djoko saat dihubungi, Selasa 26 Maret 2019.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat peresmian MRT Jakarta fase I di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 24 Maret 2019. Keduanya tampil dengan gaya santai saat meresmikan moda transportasi umum baru Jakarta. ANTARA
Djoko menuturkan, groundbreaking MRT fase 1 memang pertama kali dilakukan Gubernur Fauzi Bowo pada 26 April 2012. Namun, Djoko menganggap, tak ada aksi nyata pembangunan MRT setelah itu. "Belum ada tindak lanjutnya secara fisik ya waktu Foke. Setelah groundbreaking berhenti jadi orang tidak tahu" ucap dia.
Baca:
Soal MRT Jakarta, Anies Ingatkan Keputusan Bersama Ahok
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI mencatat, PT MRT Jakarta resmi berdiri pada 17 Juni 2008. Kala itu Foke, sapaan Fauzi Bowo, mendorong revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007. Setelah revisi, pemerintah DKI membentuk BUMD bernama PT MRT Jakarta.
Dari penelusuran Tempo, Foke mencanangkan MRT tahap I koridor Selatan-Utara sepanjang 15,7 kilometer dari Lebak Bulus-Bundaran HI. Pencanangkan itu dilakukan di Stadion Lebak Bulus yang kini sudah menjadi depo MRT.
Sayangnya, lagi-lagi tak tampak hasil kinerja para direksi PT MRT Jakarta pada kala itu. Djoko menyebut, direksi kerap rapat. Masa kerja lima tahun, lanjut dia, habis untuk jalan-jalan. "Hafal MRT sedunia. Ke sana ke mari jalan-jalan," papar dia.
Baca: Senang MRT Jadi Kenyataan, Ini 5 Pernyataan Fauzi Bowo
Menurut Djoko, hal berbeda terjadi di era Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. Jokowi dilantik sebagai gubernur pada Oktober 2012. Setahun menjabat, Jokowi kembali meresmikan pencanangan pembangunan MRT fase 1.
Presiden Jokowi bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan beberapa menteri Kabinet kerja meresmikan MRT Jakarta, di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 24 Maret 2019. Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Fase I Bundaran HI - Lebak Bulus sepanjang 16 kilometer resmi beroperasi. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Waktu itu juga Jokowi merombak susunan direksi PT MRT Jakarta. Setelah peresmian oleh Jokowi, pembangunan MRT berjalan dan rampung enam tahun kemudian. Jokowi yang sudah menjadi presiden RI menandatangani prasasti dan meresmikan kereta MRT pada 24 Maret 2019. "Pak Jokowi berani mengeksekusi sehingga lompatannya luar biasa," ujar Djoko.